arie.............. arti adalah inginku

aku ada karena cinta saat ini aku tetap ada karena cinta

Monday, December 20, 2004

ketika semua tak lagi penting

ketika kumulai upaya
ikatkan hati pada pancang jiwamu
dan kumulai lihat
ada kerlip asa dipelupuk mataku
mengapa kau patahkan lagi
padahal.......
semua tak lagi penting untukku

susah payah kurekatkan hatiku yang koyak
tapi ketika mulai perlahan menganyamnya
kau buat koyakan baru untukku
dengan membaca hatiku pada kebutaan anggapmu
tatkala....
semua tak lagi penting untukku

ketika semua tak lagi penting
tetap aku tak kuasa...

Saturday, December 18, 2004

Bapak

kerjap mata kuarahkan ke arah langit
dan kulihat senyum teduhmu disana
kelebatan masa lalu kuingat dan membayang bagai nyata

Pak
aku ingat waktu kecilku dulu
tak pernah kering limpahan kasih dan perhatian darimu
tak pernah kurang kecintaanmu pada keluarga
hingga materi tak penting lagi buatku
aku ingat kebersamaan kita mencuci pakaian kala ibu melahirkan adik tercinta
atau akhir minggu yang tak pernah terlewat
juga belaimu kala aku belajar
atau perhatian penuhmu kala aku menabuh gamelan dengan tangan kecilku
atau juga matamu yang berkaca kala aku mempertontonkan tarianku
atau tawamu kala aku mendampingimu melihat kocaknya para punokawan dan terkesima gemulainya penari dan merdunya waranggono
atau caramu mengajarkanku merekam keindahan sekitar
dan binar matamu kala kuperlihatkan nilai nilaiku
kala itu aku belum menyadari
betapa sayangmu padaku

Pak
kala aku beranjak remajapun tak kurang kasih itu
aku ingat kala kutunjukkan puisiku dan kau komentari
atau kala aku mendapat tanda menjadi seorang wanita
dan mula pertama kau kenalkan aku pada keindahan dunia
keindahan tanah tanah Allah yang membentang
kau dekatkan aku dengan keindahan dan kemurnian
kau ajarkan aku menyayangi sesama
kau dekatkan aku padaNya
aku mulai sadar betapa sayangmu padaku

Pak
aku ingat
ketika kudibangunkan ditengah malam buta
dan mendapatiku mengisak pilu karena mimpiku
dan kau menatapku nelangsa seolah tau apa yang kurasakan
kau menatapku lekat tapi tak jua bertanya
dan membiarkanku menghabiskan tangisku
dan kau bimbing aku menyeru namaNya mohon perlindunganNya

Pak
dan ketika mula pertamaku kenal cinta
kau tak menolak apa yang kupilih
dan turut mengasihinya pula
kau tak pernah mencela apapun pilihanku
kau biarkan aku memilih apayang kuingin
tetapi keinginanku lebih besar untuk manut padamu

Pak
aku ingat
ketika kita nyekar ke pusara eyang
kau amantkan padaku ingin tidur panjang disebelah eyang
dan aku diliputi kesedihan luar biasa
dan aku ingat getaran tangis bisikku
jika aku yang terdahulu akupun ingin tidur disitu
aku ingin mengisi ruang kosong itu
dan itu pertanda
ketika ragamu mulai dihinggapi rasa sakit
yang kian lama tak kuasa kau tahan
dan kau memanggilku tiga hari menjelang tidur panjangmu
kau ajak aku berbincang
kau bilang bahwa aku pelita hati
kau bilang bahwa aku harapan terbesarmu
kau bilang bahwa aku titipan Illahi dambamu

Pak
aku ingat pesanmu
ndhuk tetaplah menginjak bumi
tetaplah menjadi mutiara hati
tetaplah shalat dan ibadah lainmu
ingatlah zakat jika sudah bekerja
ingatlah ndhuk
ketika kau mantapkan pilihanmu mencari belahan hati
jangan tergiur harta karena dapat habis
jangan remehkan pendidikan pasanganmu karena itu hanya keberuntungan
jangan lihat apapun kecuali imannya sama denganmu
lihat Bapak dan Ibumu
dari mulai nol hingga memilikimu
memilki adik adikmu
walaupun Bapak tau
kalian tak dapat harta berlimpah
kalian tak mendapat liburan mewah
tapi mudah mudahan kalian bahagia
ndhuk
Bapak bangga memilikimu
Bapak titip Ibumu jaga Beliau nak
Bapak titip adik adikmu beri contoh mereka
Bapak doakan kamu bahagia ndhuk
aku ingat Pak
kulihat lelehan airmatamu menatap langit langit
dan akupun ikut terisak
aku tak ingin ditinggal olehmu Pak
kala itu kami berbincang dalam panjang dan pilu
dan itu merupakan perbincangan terlama yang pertama dan terakhir

Pak
aku tak menangis ketika kau tinggalkan kami
karena aku ingat pesanmu
aku harus jaga Ibunda
dan membuat adik adikku tegar
padahal hatiku pilu kehilanganmu
menatap butir butir tanah menutup tidur panjangmu

Pak
kini ketika tahun tlah lama berlalu
aku belum bisa menjaga Ibu dengan baik
kadang aku berselisih faham juga
tapi tetap aku jaga hati kami
karena aku sayang Ibu
aku juga ingin Ibu bahagia
dan melihatku bahagia
aku ingin Bapak dan Ibu hanya melihat yang baik saja
biar yang buruk aku pendam jika itu melukai hati Bapak dan Ibu
aku tak ingin kalian kecewa

Pak
aku ingin tidur panjangmu lelap
aku ingin tidur panjangmu hangat
aku ingin tidur panjangmu surga di bangunmu kelak
itu yang membuatku ingin tetap hidup
karena aku dapat mengirimu hadiah
permohonan ampun padaNya
berdzikir padaNya
bertasbih padaNya
karena hingga kini aku tak dapat memenuhi inginmu Pak
aku belum menemukannya
aku tak ingin Bapak merasakan gundah ini

Pak
jika kelak kita dipertemukan kembali
aku ingin menangis bahagia di pelukmu
karena aku belum pernah merasakannya ketika kau ada
aku ingin tunjukkan padamu pilihan hidupku
mudah mudahan sesuai inginmu

Pak
lelaplah disana hingga hari akhir nanti
aku pintakan padaMu Ya Rabb
berilah surga hadiah untuk Bapak
berilah pula surga hadiah untuk Ibu
yang kami kasihi dan hormati
semoga kami dipertemukan dalam kebaikan
Amien

Untuk Bapak yang telah tertidur panjang hingga akhir nanti
Bandung, 17 Desember 2004

Wednesday, December 15, 2004

sepenggalan suratku

klu married nanti
aku pengen bener2 menjalani kehidupan rumah tanggaku
tanpa harus banyak meninggalkan keluarga tiap hari
aku bukan wanita ambisius mengejar karier
aku hanya ingin menjadi wanita
yang bisa bangun dan berjama'ah subuh tiap hari
menyiapkan sarapan pagi
menyiapkan kebutuhan anak dan suami dikala mereka memulai hari
mengurus rumah
menemani anak belajar
menemani anak mengaji
memberikan mereka kasih sayang tulus dari dalam hati
aku ngga butuh jadi manager
aku ngga butuh jadi orang penting di kantor
aku hanya ingin jadi manager domestik
di territorial rumah tanggaku
mengelola rumah tangga
bermitra dengan suami
membesarkan anak bersama
sesekali berselisih faham tentu saja

aku tak bisa mendeskripsikan dengan gamblang siapa yang akan
atau harus jadi pendampingku
atau harus seperti apa dia
fisik bukan masalah utama
karena Allah memberi tiap individu dengan kelebihan dan kekurangannya
karena di 'atas' sana kita tak akan ditanya
mengapa kita cantik
mengapa kita jelek
mengapa............
mengapa............
yang penting dia harus bertanggung jawab pada keluarga
mengayomi lahir bathin
memberi keamanan dan kenyamanan bathin
dan tentu sayang padaku

sekali lagi jika ditanya
siapa yang ingin kujadikan pendamping
atau harus seperti apa dia
itu tak pernah dapat kujawab
karena aku tau
Tuhan akan 'maringi' hambaNya yang paling tepat untukku
Tuhan telah memilihkan jodoh yang terbaik untukku
jadi aku tak berhak meminta 'kekasih' seperti apa dan seperti siapa
aku hanya berdo'a dan berharap
kekasih hidupku adalah kekasih akhiratku
yang selalu menggandengku dikala susah dan senang
yang selalu memelukku disaat keramaian dan kesunyian
yang dapat melihat bahwa yang cantik di diriku adalah hati dan jiwaku
sehingga tetap melihatku cantik di usia senja nanti
karena fisik hanyalah cangkang semata
dari sebuah jiwa.......
fisik bukan Tuhan untukku

*ini adalah penggalan surat untuk seorang ikhwan
yang kukirim pada 2 Juni 2004 sebagai jawaban pertanyaan2nya*

Monday, December 13, 2004

seni

mengapa kau meremehkan kesenian
dan kau menganggap para seniman itu pemimpi
sebelum kau menyadarinya
hentikan dulu lagu ini
dan pergilah
hiburlah dirimu bersama kehampaan

ingin kukatakan tentang makna seni
namun kemunafikan tidak mungkin memahami
hanyalah dengan kejujuran
serta keluhuran pekerti
kau dapati
insan berteduh di naungan seni

kesenianق€� kekuatan maha sakti
kesenianق€� ciptaan Yang Maha suci
kesenianق€� bersemayam di peraduan naluri
mewarnai wajah budaya
melalui cipta sang pujanggaق€�
dunia hampa tanpa seni dan seniman

by gsp-chrisye

Friday, December 10, 2004

selami aku

jika kau menyelam ke dalam hatiku
kau akan lihat
hati penuh terendam darah
dan mungkin disana kau akan larut kedalamku
kau akan mengerti
dibalik ketegaranku
ada jiwa rapuh
yang perlu bahumu
hanya untuk merebahkan kepalaku
yang perlu dadamu untuk tumpahkan tangisku
yang perlu rengkuhmu
untuk memelukku disaat sedih dan bahagia
aku tak butuh kemilau dunia
aku tak butuh taburan permata
aku hanya butuh kau
untuk tenangkanku
maka..... selamilah aku
dan kau akan tau....

Thursday, December 09, 2004

jemariku

jemari.......
terimakasihku untukmu
karena telah menuntunku
merangkai makna jiwaku
karena telah menunjukkan
bahwa aku pernah dilahirkan
bahwa aku pernah tumbuh
bahwa aku punya sakitku
bahwa aku punya cintaku
hingga kudapat
menebarkannya pada seisi semesta
menaburkan apa yang kupunya
untuk mengisi jiwa jiwa lain
yang sama dahaganya sepertiku

tak ada yang abadi

kau pernah
menjadi detak dalam nadiku dalam hidupku
dan kaupun pernah
menyelamatkan seluruh hidupku

kau pernah
menghujaniku dengan butiran airmatamu
tapi kau juga
pernah tertawa dalam pelukku

perubahan ini meyakinkan aku
bahwa tak ada yang abadi
sejak kau putuskan untuk melepaskan hidup...

kau pernah
menjadi terang dalam gelapku saat tersesat
tapi kau juga
pernah menyentuh rasa sakitku

kepergian ini
menyadarkan aku
bahwa tak ada yang abadi
sejak kau putuskan untuk melepaskan hidup....

by Pongky
(apakah aku akan jadi kau....)

Sunday, December 05, 2004

biru

biru...
kucinta hadirmu
karena kudapat
menyelam di biru lautmu
mengarung biru langitmu
menyelinap di bilur biru hatiku
mengendap di segenap biru nafasku
membawa rasa warnamu...
hingga kuharus berpisah darimu...

biru.....

kembali

kelebat rasa hadir di pejam mata
perih.....
pedih.....
luka.....
lara.....
meremuk kalbu....
betapa ingin kutembus waktu
kembali ke rahim Ibu...

Saturday, December 04, 2004

Pergilah

antara harapan dan keputus asaan
selalu bersanding bimbang
harapankah?
sudahikah?
tak ada yang dapat memberiku
tak ada yang dapat menyudahinya
taburan taburan kemilau asa
selalu berganti kelamnya nyata

oh kelam.......
tak dapatkah kau enyah?
keletihan menderaku karenamu
luluh lantak sepanjang raga ini kubawa karenamu
tak pernah kering air mata ini karenamu
enyahlah kau......
enyahlah!!!!!
jangan tambahi aku dengan deramu
jangan........
ku tak ingin hilang detakku karenamu.....
pergilah.....
kumohon.......
pergilah.....

.................

tik tak......... tik tak..........
berdetak hati menanti waktu
melihat kilasan lalu
dan akhir yang kan kutuju
luluh kalbu karna kutau.....
tak berujung tapi terjal berbatu
alur alur biru menunggu
tanpa batas tiada berpintu

Ya Allah.....
ampuni aku
karna kutau itu bukan salahku
tapi tak dapat kuhapus perih itu
maka sayangi aku Ya Rabb...
jangan tinggalkanku.....
karna harapan tlah tinggalkanku lebih dulu...

Ya Allah.....
taburkan kasihMu di sekelilingku....
amien.....